Wednesday, August 6, 2008

Hati-hati memilih Bank untuk berinvestasi

Mungkin sebagian dari anda ada yang pernah ditawarkan produk-produk "wealth management" dari bank asing ataupun lokal. Indonesia memang sedang dijadikan ajang perlombaan bagi sebagian besar bank asing untuk menawarkan produk layanan investasi khususnya bagi nasabah-nasabah prioritas.
Jika anda sempat membaca majalah Forbes edisi 2 bulan lalu, mungkin anda pun akan kaget karena ternyata jika 100 orang terkaya di Indonesia digabungkan kekayaannya, total kekayaannya akan jauh lebih besar daripada 100 orang terkaya di Malaysia, Thailand atau bahkan Singapura. Selain itu, anda juga akan tahu bahwa ternyata orang terkaya di Asia tenggara itu ada di Indonesia. Itu jugalah salah satu alasan mengapa banyak bank-bank asing yang sangat ingin menggarap pasar "wealth management" di Indonesia.
Ada hal-hal penting yang perlu anda ketahui. Beberapa bank asing di Indonesia begitu agresif menawarkan produknya kepada para nasabah dengan cara-cara yang kurang tepat, sehingga terkadang nasabah menjadi bingung memilih produk-produk investasi yang sebenarnya secara umum sama saja. Bahkan ada nasabah yang diminta untuk mengubah portfolionya, switch dari satu produk ke produk lainnya yang tanpa disadari sang nasabah, ternyata maksud dari bank tersebut adalah untuk mengeruk keuntungan lebih besar dengan memungut fee berkali-kali ketika nasabah melakukan switching dari satu produk ke produk lainnya.
Sebagai gambaran, rata-rata seorang wealth manager/relationship manager/account manager dari suatu bank asing itu ditarget secara pribadi untuk menghasilkan revenue sebesar 120 juta rupiah tiap bulan. Jika satu orang wealth manager/relationship manager/account manager menghandle sekitar 50 orang nasabah, maka kira-kira ia akan mengharapkan satu orang nasabah memberikan revenue baginya sebesar 2.4 juta rupiah tiap bulan. Bagaimana caranya para wealth manager/relationship manager/account manager ini mendapatkan sekitar 2,4 juta rupiah dari tiap nasabah? tentunya dengan cara meminta nasabah untuk melakukan switching dari produk yang satu ke produk lainnya, sehingga mereka bisa men-charge fee berkali-kali kepada nasabah. Karena itu anda para nasabah, lebih berhati-hatilah ketika memilih bank untuk berinvestasi, dan jangan mudah mengikuti saran dari para wealth manager/relationship manager/account manager dalam menentukan investasi anda. Carilah informasi yang independen. Anda dapat bertanya di blog ini untuk mengetahui informasi yang independen. Semoga kami bisa membantu anda.... Cheers.

No comments: